The result of research indicate that stocks of
Consumption Goods Industry Corporation have β < 1, it means that stocks
characteristic of defensive.
Artinya
Hasil penelitian Anwar Ramli menunjukan saham yang tergolong Industri Barang
Konsumsi (Consumer Goods Industry)
umumnya bergerak lebih lambat dari pasar. Jika pasar naik maka saham tersebut
juga ikut naik namun lebih lambat dari pergerakan pasar, begitu pula
sebaliknya.
Untuk
meneliti risk dan return saham di BEI, Ramli menggunakan
sampel 15 perusahaan tergolong dalam bidang Industri barang konsumsi di BEI,
bidang industri yang diambil tidak dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak
mentah dunia karena barang yang dikonsumsi merupakan barang kebutuhan
sehari-hari oleh masyarakat.
Analisis
yang digunakan adalah Capital Asset
Pricing Model (CAPM) atau Model Penentuan Harga Aset Modal.
CAPM adalah
salah satu cara memilih saham yang akan dibeli atau dijual dengan melihat saham
tersebut apakah overvalued atau undervalued. Dikatakan overvalued apabila suatu saham nilai return actualnya lebih kecil dari nilai expected return sedangkan undervalued
apabila actual return lebih besar dari pada expected
return.
Rumus CAPM:
E(Ri) = Rf + βi (Rm – Rf)
Dimana:
E(Ri) : Return yang diharapkan sebagai minimum return
Rf :
Tingkat return bebas resiko rata-rata
Rm : Return pasar rata-rata
Βi : Beta
saham
Untuk
mengetahui CAPM tersebut hal yang harus dilakukan adalah mencari:
- Return actual atau return individual saham (Ri)
Ri = Pt – Pt-1 + D1
Pt-1
Dimana:
Pt
= Harga saham waktu t, Pt-1 =
Harga saham untuk waktu sebelumnya, D1
= Deviden
- Market Return (Rm)
Rm = IHSGt
– IHSGt-1
IHSGt-1
IHSGt
= Indeks Harga Saham Gabungan pada akhir periode t
IHSGt-1
= Indeks Harga Saham Gabungan pada akhir periode sebelumnya
Catatan:
IHSG yang dipakai adalah IHSG sedang yang dirata-rata dari saham-saham sampel
bukan semua saham
- Beta (βi)
βi = Kovarians
Market Varians
Menentukan Kovarians:
Menentukan Varians:
Varians =
n - 1
- Risk Free (Rf)
Objek investasi tanpa resiko ini deposito bank
dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI), penelitian Ramli menggunakan SBI, pada
saat itu tingkat suku bunga SBI tahun 2008 adalah 8% diambil rata-rata perbulan
0,67%
Setelah mengestimasi return saham dengan model
CAPM selanjutnya mempertimbangkan risiko spesifik setiap jenis saham. Yaitu:
- Menentukan alpha (α)
α = Ri
– E(Ri)
- Menentukan Appraisal ratio
Appraisal ratio = αi
/ σ2 (ei)
Pembahasan
Setelah dilihat berdasarkan perhitungan beta (β) yang
tertinggi adalah 0,933 saham MERC dan terendah -0,0667 saham (MRAT) ini
menunjukan kecenderungan saham bergerak searah dengan turun naiknya market return (Rm). (Ri) tertinggi adalah 7,17% pada
saham KAEF sedangkan (Ri) terendah adalah -1,80% pada saham DLTA,
ini menunjukan harga saham DLTA mengalami penurunan harga secara drastis dan
terus menerus selama tahun 2008 dan pergerakan harga ini melawan pergerakan IHSG (Rm).
Berdasarkan tabel dibawah ini dapat diketahui:
- Ada 5 saham yang mempunyai average return melebihi diharapkan yaitu saham INDF, RMBA, HMSP, KAEF, TCID sebagai saham undervalued stock (berada digaris SML)
- Tidak ada saham yang mencapai titik ekuilibrium (berada pada SML) dimana E(Ri) = Ri
- Untuk memilih sejumlah saham yang layak dibeli digunakan metode Appraisal ratio dan hasilnya ada 5 saham yaitu INDF, RMBA, HMSP, KAEF, TCID, ada 7 saham yang tidak layak beli atau dijual saja sahamnya yaitu MERK, SQBI, MYOR, KLBF, TSPC, MRAT, GGRM, DLTA (overvalued)
- Meskipun begitu untuk saham MERK, SQBI, MYOR, KLBF untuk Ri karena masih diatas garis tingkat risk free rate (Rf).
- Urutan saham yang dibeli adalah (1) TCID, (2) INDF, (3) RMBA, (4) HMSP, (5) KAEF
KESIMPULAN
Pada
tingkat resiko β < 1 artinya, Hasil penelitian Anwar Ramli menunjukan saham yang
tergolong Industri Barang Konsumsi (Consumer
Goods Industry) umumnya bergerak lebih lambat dari pasar. Jika pasar naik
maka saham tersebut juga ikut naik namun lebih lambat dari pergerakan pasar,
begitu pula sebaliknya. E(Ri) dari setiap jenis saham mengikuti
besarnya resiko, semakin besar beta semakin besar pula tingkat expected retun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar